Hakikat Silaturrahim

Hakikat Silaturrahim

Hakikat Silaturrahim. Sebagai seorang muslim silaturahim merupakan aspek yang sangat penting guna mempererat hubungan sesama. Nah berikut adalah penjelasan singkat tentang hakikat dari Silaturrahim.

Silaturrahim berasal dari kata صله yang artinya hubungan atau menghubungkan. Adapun kata ar-rahim atau ar-rahm, jamaknya arham yakni rahim atau kerabat. Asal katanya dari ar-rahmah (kasih sayang). Kata ini digunakan untuk menyebut rahim atau kerabat karena dengan adanya hubungan rahimatau kekerabatan itu, orang-orang berkasih sayang.[1]

Selain bermakna kasih sayang, kata al-rahim juga memiliki arti sebagai peranakan (rahim) atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah (persaudaraan). Sehingga dengan begitu kata silaturrahim dapat diartikan pula sebagai hubungan atau menghubungkan kekerabatan atau persaudaraan. Dari sini, silaturrahim atau silaturrahim secara bahasa adalah menjalin hubungan kasih sayang dengan sudara dan kerabat yang masih ada hubungan darah (senasab) dengan kita.[2]

Silaturrahim dengan silaturrahmi memiliki maksud pengertian yang sama namun dalam penggunaan bahasa Indonesia istilah silaturrahmi memiliki pengertian yang lebih luas, karena penggunaan istilah ini tidak hanya terbatas pada hubungan kasih sayang antara sesama karib kerabat, akan tetapi juga mencakup pengertian masyarakat yang lebih luas.[3] Kemudian mengadakan silaturrahimdapat diaplikasikan dengan mendatangi famili atau teman dengan memberikan kebaikan baik berupa ucapan maupun perbuatan.[4]

Inti atau pokok kata silaturrahimadalah rasa rahmat dan kasih sayang. Menyambung kasih sayang dan menyambung persaudaraan, bisa juga diartikan sebagai menyambung tali kekerabatan dan menyambung sanak. Hal ini sangat dianjurkan oleh agama untuk keamanan dan ketentraman dalam pergaulan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara.[5]

Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa silaturrahimberarti mendekatkan diri kepada orang lain setelah selama ini jauh dan menyambung kembali komunikasi setelah selama ini terputus dengan penuh kasih sayang diantara mereka. Sebagaimana Nabi saw. bersabda:
Artinya: Telah menceritakan kepada Kami Ibnu Kasir, telah mengabarkan kepada Kami Sufyan dari al-A‘masy dan al-Hasan bin 'Amr, serta Fitr dari Mujahid dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Sufyan berkata; dan Sulaiman tidak menisbatkan perkataan tersebut kepada Nabi saw. sedangkan Fitir serta al-Hasan menisbatkannya kepada beliau. Ia berkata; Rasulullah saw. bersabda: "Orang yang menyambung bukanlah orang yang membalas kebaikan orang akan tetapi ia adalah orang yang apabila hubungan kekerabatannya diputuskan maka ia menyambungnya."(HR. Bukhari).

Maka kata silaturrahim sendiri kurang lebih berarti hubungan antar seseorang dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Bukan hanya kepada sanak saudara dan kerabat, tetapi silaturrahim juga dapat dijalin dengan siapa saja di antara sesama manusia, baik mereka yang seiman dengan kita maupun mereka yang tidak seiman selama mereka tidak memusuhi dan memerangi kita.

Referensi
[1] Muhammad Habibillah, Raih Berkah Harta Dengan Sedekah dan Silaturrahmi (Cet. I; Jogjakarta: Sabil, 2013), h. 123.
[2] Nurlaela Isnawati, Rahasia Sehat dan Panjang Umur dengan Sedekah, Tahajud, Baca Al-Qur’an, dan Puasa Senin Kamis(Cet. I; Jogjakarta: Sabil, 2014), h. 49.
[3] Fatihuddin, Dahsyatnya Silaturrahmi(Jogjakarta: Delta Prima Press, 2010), h. 13.
[4] Hussein Bahresi, Hadits Shohih Bukhari-Muslim( Surabaya : Karya Utama, t.th), h. 140.
[5] Rahmat Syafe’I, Al-Hadis: Akidah,Akhlak, Sosial dan Hukum(Bandung: Pustaka Setia,2000), h.21

Post a Comment for "Hakikat Silaturrahim"