Kisah Nabi Luth A.S Dalam Al-Quran

Kisah Nabi Luth A.S Dalam Al-Quran. Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya Surah Al-Anbiyaa ayat 74 dan 75 , Surah Asy-Syu'ara ayat 160 sampai  ayat 175 ,Surah Hud ayat 77 sampai  ayat 83 , Surah Al-Qamar ayat 33 sampai  39 dan surah At-Tahrim ayat 10 yang mengisahkan isteri Nabi Luth yang mengkhianati suaminya.

Kisah Nabi Luth A.S Dalam Al-Quran

Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim a.s. yaitu ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh. Nabi Luth diutus sebagai rasul kepada satu kaum yang mendiami sepanjang timur laut (Dari Israel - Yordania), Laut Mati. Ibukota Sodom terletak di Utara Basin, Laut Mati. Hampir keseluruhan kaum ini mengamalkan gaya hidup yang antara lain melakukan hubungan kelamin sesama sejenis yaitu Pria dan pria serta wanita dan wanita. Perbuatan ini merupakan sesuatu penyelewengan fitrah yang amat buruk. Nabi Luth telah mengatakan kepada mereka untuk menghentikan perbuatan tersebut disamping menyampaikan seruan-seruan Allah, tetapi mereka mengabaikannya dan malah mereka mengingkari kenabiannya. Akhirnya, kaum Nabi Luth dimusnahkan dengan bencana yang sangat mengerikan dan dahsyat. Kejadian ini terjadi kira-kira tahun 1800 sebelum masehi.

Di dalam Kitab Al-quran menceritakan kisah Nabi Luth yang menasihati kepada kaumnya yang terdapat dalam Surah Asy-Syuara;
  1. 26:160 "Kaum Luth telah mendustakan para Rasul"
  2. 27:161 "Ketika saudara mereka Luth berkata kepada mereka,"Mengapa kamu tidak bertakwa?"
  3. 27:162 "Sungguh, aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu,"
  4. 27:163 "Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepada ku"
  5. 27:164 "Dan aku tidak meminta upah kepadamu atas ajakan itu, upahku hanyalah dari Tuhan seluruh alam"
  6. 27:165 "Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki (Homoseks) di antara manusia"
  7. 27:166 "dan kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk dijadikan sebagai isteri kamu? Kamu memang orang-orang yang melampaui batas'
  8. 27:167 " Mereka menjawab, " Wahai Luth! Jika engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir"
  9. 27:168 " Dia (Luth) berkata, " Aku sungguh benci kepada perbuatan mu" Kaum Luth telah mengancam Nabi Luth dan membencinya kerana mengajak kaumnya beriman.
Ayat seterusnya dalam kitab Al-quran dikisahkan dalam Surah Al-Araf: “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah ) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelummu?”. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melampiaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan para pengikutnya) dari kotamu ini, sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri .” (QS. Al A'raaf, 7: 80-82) ! Nabi Luth Diutuskan Oleh Allah Kepada Rakyat Sadom.

Masyarakat Sadom  adalah masyarakat yang tidak bermoral serta ahlak yang rusak. Mereka tidak  mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Maksiat dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseksual dan lesbian. sehingga merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadom .

Apabila Seorang pendatang yang masuk ke Sadom  maka ia tidak akan selamat dari godaan dan gangguan mereka. apabila membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-tersebut, jika melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.

Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian parah penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai utusan dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka ke alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerangan kepada mereka bahwa Allah telah menciptakan mereka dan alam sekitar mereka tidak meridhoi amal perbuatan mereka yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.

Nabi Luth berseru kepada mereka agar meninggalkan adat kebiasaan tersebut dan menyatakan perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis Yaitu  lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat dan diajukan supaya menghormati hak dan milik seseorang dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu di lakukan antara sesama mereka dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadom . Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mereka sendiri, karena perbuatan itu akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.

Demikianlah Nabi Luth, melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya. Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan mengajak agak mereka beriman dan percaya kepada Allah dan menyembah-Nya. Nabi Luth Mengajak kaumnya untuk melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah hidup lama di dalam pergaulan social mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tempat di dalam hati dan fikiran mereka dan berlalu laksana suasana teriakan di tengah-tengah padang pasir . Telinga-telinga mereka sudah menjadi peka bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran -ajaran syaitan dan iblis.

Bersambung Kisah Nabi Luth Serta Azab Untuk Kaumnya

Sumber :
25 Kisah Para Nabi www.bestweh.or

Post a Comment for "Kisah Nabi Luth A.S Dalam Al-Quran"