Kisah Nabi Luth Serta Azab Untuk Kaumnya

Kisah Nabi Luth Serta Azab Untuk Kaumnya. Akhirnya kaum Luth merasa kesal mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus itu dan minta agar menghentikan aksi dakwahnya atau akan mengusirnya dari sodom bersama semua keluarganya. dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi masyarakat Sadom dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahwa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran. obat satu-satunya, menurut pikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak yang sudah parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmi mereka dari atas bumi sebagai pembalasan terhadap sikap keras kepala mereka juga untuk menjadi pengajaran umat-umat disekelilingnya. beliau memohon kepada Allah agar kaumnya masyarakat Sadom  diberi pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak.

Kisah Nabi Luth Serta Azab Untuk Kaumnya
Permohonan Nabi Luth dan doanya dikabulkan oleh Allah s.w.t. Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat yang menyamar sebagai manusia biasa. Mereka adalah malaikat yang bertemu Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, serta memberitahu kepada mereka bahwa dia (malaikat) adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadom. Dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar penurunan azab keatas kaum Sadom  ditunda ,kalau-kalau mereka kembali sadar dan mendengarkan serta mengikuti ajakan Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar anak saudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan bagi kaum Sadom  permintaan tersebut ditermi oleh para malaikat dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.
Para malaikat itu sampai di Sadom  dengan menyamar sebagai lelaki muda yang berparas tampan dan badan yang berotot. Dalam perjalanan mereka hendak memasuki kota, mereka berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil air dari sebuah perigi. Lelaki muda (malaikat) bertanya kepada si gadis kalau-kalau mereka dapat diterima sebagai tamu dirumahnya. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka diitngglkanlah para lelaki muda itu lalu wanita tersebut langsung pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya (Luth).

Mendengar Kabar berita anak perempuannya, Nabi Luth menjadi bingung, jawaban apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu yang berparas tampan akan mengundang risiko gangguan kepadanya dan kepada  kaumnya yang tergila-gila untuk melakukan hubungan seks sejenis dengan anak muda yang mempunyai tubuh bagus. kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus akan maksiat itu.

Nabi Luth memutuskan untuk menerima lelaki-lelaki muda itu sebagai tamu di rumahnya. Luth hanya pasrah kepada Allah dan berlindung kepadanya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu yang sedang menunggu di pinggir kota dan diajaklah mereka bersama-sama ke rumah. Ketika itu, kota Sadom  sudah diliputi kegelapan dan manusia sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.

Nabi Luth telah pun berpesan kepada isteri dan kedua puterinya agar merahasiakan kedatangan anak-anak lelaki muda itu. Jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Namun, isteri Nabi Luth, yang juga sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadom , telah membocorkan berita kedatangan tamu Luth kepada mereka. Berita kedatangan tamu Luth tersebar. Datanglah beramai-ramai lelak-lelaki Sodom, yang buta seks ini, ke rumah Nabi Luth, bermaksud untuk memuaskan nafsu seksual mereka, setelah lama tidak mendapat anak muda. Berteriaklah mereka memanggil Luth agar segera melepaskan anak-anak muda itu, agar diberi kepada mereka untuk memuaskan nafsu.

Dengar teriakan mereka, Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mereka dan berseru agar mereka kembali ke rumah masing-masing dan jangan menggunggu tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan. Mereka diberi nasihat agar meninggalkan perbuatan kebiasaan mereka yang keji itu. Perbuatan mereka yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kodrat alam di mana Allah telah menciptakan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. Nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mereka dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mereka dilanda azab dan siksaan Allah.

Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth tidak dihiraukan dan dipedulikan ,mereka bahkan mendesak akan mendobrak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan jika pintu tidak di buka dengan sukarela. Merasa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang lelaki kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:" Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mereka yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalangi gangguan terhadap tamu dirumahku sendiri. Mendengar keluh-resah Nabi Luth, lantas anak-anak muda itu memberitahu hal yang sebenar, mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang diutus oleh Allah untuk menurunkan azab dan siksa atas rakyatnya karena segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.

Malaikat-malaikat itu menyuruh Nabi Luth membuka pintu rumahnya seluas mungkin agar dapat memberi kesempatan bagi orang -orang yang hauskan seks dengan lelaki itu masuk. Namun malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu menginjakan kaki untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mereka dan tidak dapat melihat sesuatu. Malaikat-malaikat tadi telah membutakan mata mereka. Lalu, diusap-usap dan digosok-gosok mata mereka, ternyata mereka sudah menjadi buta.

Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth yang berada dalam keadaan kacau balau berbentur antara satu dengan lain berteriak-teriak menanyakan gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak para berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersama keluarganya, kerana wakunya telah tiba bagi azab Allah yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.

Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan dan kekiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tergamak meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan meragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadom , sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadom , tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu yang menghancurkan dengan serta-merta kota Sadom berserta semua penghuninya. Bertebaran mayat-mayat yang dilaknat oleh Allah S.W.T di kota Sodom, dan hancurlah kota tersebut yang berada di lautan manusia yang lalu-lalang. Namun, masih ditinggalkan kesan-kesan kehancuran kota tersebut oleh Allah S.W.T, sebagai peringatan bagi kaum yang akan melalui di jalan tersebut. Demikianlah kebesaran dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pengajaran bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang.

Sumber :
25 Kisah Para Nabi www.bestweh.or

Post a Comment for "Kisah Nabi Luth Serta Azab Untuk Kaumnya"