Epistemologi Ilmu menurut al-Qur’an

Epistemologi Ilmu menurut al-Qur’an. Epistemologi berasal dari bahasa Yunani episteme yang berarti knowledge atau pengetahuan. Sedangkan logy berarti theory, sehingga epistemologi diartikan sebagai teori pengetahuan atau filsafat ilmu. Ketika mengkaji bidang ini, maka ada tiga persoalan pokok yang perlu disentuh, yaitu makna pengetahuan, sumber pengetahuan, genealogi pengetahuan, bagaimana cara mengetahuinya, dan apakah pengetahuan kita itu benar (valid). 6 Objek telaah epistemologi adalah mempertanyakan dari mana ilmu itu diperoleh, bagaimana cara mengetahuinya, bagaimana kita membedakan dengan yang lain, jadi berkenaan dengan situasi dan kondisi ruang serta waktu mengenai sesuatu hal.
Epistemologi Ilmu menurut al-Qur’an

Konsep epistemologi di atas dapat digunakan sebagai kerangka untuk menggali epistemologi ilmu menurut al-Qur’an, sehingga kemudian muncul pertanyaan-pertanyaan tentang apa pengertian ilmu menurut al-Qur’an?, apa sumber ilmu pengetahuan menurut al-Qur’an?, dan bagaimana cara mengetahuinya atau bagaimana metode mendapatkan ilmu menurut al-Qur’an?.

  1. Makna ilmu menurut al-Qur’an Dalam al-Qur’an kata ilmu ternyata banyak disebut, yaitu sebanyak 105 kali, tetapi jika digabung dengan kata derivasinya ia disebut tidak kurang dari 744 kali.
  2. Sumber ilmu pengetahuan menurut al-Qur’an Louis Q. Kattsof mengatakan bahwa sumber pengetahuan manusia itu ada lima macam, yaitu: 1) empiris yang melahirkan aliran empirisme, 2) rasio yang melahirkan aliran rasionalisme, 3) fenomena yang melahirkan fenomenalisme, 4) intuisi yang melahirkan aliran intuisionisme, dan 5) metode ilmiah yang menggabungkan antara aliran rasionalisme dan empirisme.
  3. Metode memperoleh ilmu Berkenaan dengan metode atau cara memperoleh ilmu pengetahuan, al-Qur’an mengisyaratkan melalui beberapa tahapan, yaitu: pertama, ilmu diperoleh manusia melalui tanggapan indrawi kedua, melalui analisis kebahasaan, ketiga, melalui analisis pemikiran yang logis dan rasional, keempat, melalui intuisi dan kontemplasi , kelima, melalui wahyu dan kesaksian langsung

Sumber Referensi
Nasution, Harun. Filsafat dan Mistisisme dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, t.th.
Pradja, Juhaya S. Aliran-Aliran Filsafat dan Etika. Bandung: Yayasan Piara, 1987.
Raharjdo, Dawam. Ensiklopedi al-Qur’an. Jakarta: Paramadina, 1996.

Post a Comment for "Epistemologi Ilmu menurut al-Qur’an"